Ikhwah Dalam Iman



إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Maka damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara saudara-saudaramu dan bertaqwalah pada Alloh, supaya kamu dirohmati. [QS. Al-Hujurot/49:10]

Siapakah orang-orang beriman itu? Alloh telah menjelaskan diantara kriterianya yang wajib adalah:

التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

Mereka itu adalah orang-orang yang bertawbat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Alloh. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman itu. [QS. At-Tawbah/9:112]

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Alloh dan Rosul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Alloh. Mereka itulah orang-orang yang benar. [QS. Al-Hujurot/49:15]

Lalu apa sajakah yang diamalkan oleh orang-orang beriman itu? Amal sholeh mereka amat banyak, tetapi yang menjadi puncaknya adalah mereka semua berniaga dengan Alloh, seperti yang telah tertulis dalam kitab-kitab terdahulu hingga kitab Al-Qur'an. Beberapa ayat diantaranya adalah berikut ini:

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Sesungguhnya Alloh telah membeli dari orang-orang yang beriman diri dan harta mereka dengan memberikan Jannah untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Alloh; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Alloh di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Alloh? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. [QS. At-Tawbah/9:111]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ ۝ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ۝ وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ۝

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya dan berjihad di jalan Alloh dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam Jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Alloh dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman itu. [QS. Ash-Shoff/61:10-13]

Itulah puncak amal sholeh dari orang-orang yang beriman, orang-orang yang telah Alloh ikatkan persaudaraan diantara mereka. Semuanya wajib berniaga dengan Alloh menggunakan jiwa dan harta mereka untuk ditukar dengan Jannah, semuanya, bukan sebagian orang-orang beriman saja. Maka jika ada yang tidak melakukan itu berarti belum termasuk orang-orang yang beriman karena puncak amal sholehnya belum dilakukan, apalagi jika kondisi-kondisi jihad fardhu 'ayn telah berlaku. Alloh telah mewajibkan jihad dalam Al-Qur'an surat Al-Baqoroh ayat ke-216, dan juga seperti yang telah disabdakan oleh Rosululloh sholallohu alayhi wa sallam:

عَلَيْكُمْ بِالْجِهَادِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ –تَبَارَكَ وَتَعَالَى-، فَإِنَّ الْـجِهَادَ فِـيْ سَبِيْلِ اللهِ بَابٌ مِنْ أَبْوَابِ الْـجَنَّةِ ، يُذْهِبُ اللهُ بِهِ مِنَ الْهَمِّ وَالْغَمِّ

Wajib atas kalian berjihad di jalan Alloh Tabaroka wa Ta’ala, karena sesungguhnya jihad di jalan Alloh itu merupakan salah satu pintu dari pintu-pintu Jannah, Alloh akan menghilangkan dengannya dari kesedihan dan kesusahan. [Shohih, HR. Al-Hakim (II/74-75), ad-Dhiya’ dalam al-Ahaadiits al-Mukhtaarah (VIII/291-292, no. 356 dan 358) dan Ahmad (5/314, 316, dan 319), dari ‘Ubadah bin as-Shamit Radhiyallahu anhu. Dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shahiihah (no. 1941)]

مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ, وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِهِ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ

Siapa meninggal dunia sementara dia belum pernah berperang (di jalan Alloh) atau meniatkan diri untuk berperang (di jalan Alloh), maka dia mati di atas satu cabang dari kemunafikan. [HR. Muslim no.1910, Kitab Imaroh]

Bahkan pemimpin tertinggi dari orang-orang beriman, komandan perang para mujahid, sholallohu alayhi wa sallam, amat mencintai puncak dari amal sholeh ini dan bersabda:

وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوَدِدْتُ أَنِّى أَغْزُو فِى سَبِيلِ اللَّهِ فَأُقْتَلُ ثُمَّ أَغْزُو فَأُقْتَلُ ثُمَّ أَغْزُو فَأُقْتَلُ

Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh aku senang berperang di jalan Alloh lalu terbunuh. Kemudian aku berperang lalu terbunuh. Kemudian aku berperang lalu terbunuh. [Muttafaq 'Alayh]

Setiap orang-orang yang beriman itu bersaudara satu dengan yang lainnya. Tetapi persaudaraan itu hanya diantara orang-orang yang beriman saja, tidak dengan yang diluarnya. Maka jika kalian ingin menemukan saudara-saudara kalian yang sejati, wahai orang-orang yang beriman, temukanlah saudara kalian itu di medan jihad qital. Mereka itulah saudara kalian yang sejati dimana iman telah teruji, iman yang tidak bercampur dengan kemunafikan. Karena Iman haruslah teruji, bukan yang hanya "ngaku-ngaku" beriman. Telah Alloh jelaskan dalam Al-Hujurot ayat ke-14 dan Al-Ankabut ayat ke-1 hingga ke-7, dan ujian iman yang sejati adalah puncaknya amal sholeh yaitu jihad di medan perang.

Badai fitnah perpecahan yang melanda ummat Islam di setiap penjuru bumi adalah qodarulloh (takdir Alloh) yang telah sejak lama dikabarkan oleh Rosululloh sholallohu alayhi wa sallam. Bahkan banyak juga terjadi perbedaan pendapat dan pemikiran diantara ikhwah mu'minin, yang juga terjadi di medan-medan tempur. Ketahuilah bahwa itu pun telah menjadi qodarulloh, itu semua hanya Alloh yang memiliki jawaban dan cara menyatukan para ikhwah mu'minin. Perpecahan ini telah Alloh jawab dalam Al-Anfal ayat ke-63. Maka jangan jadikan fitnah perpecahan ini menjadikan alasan untuk surut dari medan jihad, karena sesungguhnya medan jihad adalah solusi untuk memisahkan nifaq dari iman.

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Alloh telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. [QS. Al-Anfal/8:63]

No comments:

Post a Comment