Antarkan Aku Menjemput Syahid Di Jalan Alloh



وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ ...

Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah, dan din hanya bagi Alloh semata. ... [QS. Al-Baqoroh/2:193]

وَقَٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌۭ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ كُلُّهُۥ لِلَّهِ ۚ ...

Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah, dan supaya din seluruhnya semata-mata untuk Alloh. ... [QS. Al-Anfaal/8:39]

Kami adalah Generasi Ghuroba (terasing) yang mencari kehidupan dalam kematian, mencari ridho Alloh dari murka orang-orang kafir dan musuh-musuhNya, mencari derajat yang paling mulia melalui pengorbanan harta dan jiwa dengan harga yang sangat murah, generasi yang istiqomah memperjuangkan tawhid sebagai satu-satunya pilihan kepada manusia. Kami meniti jejak-jejak para pendahulu kami, dan para penerus kami pun akan meniti jalan yang sama, yaitu "Jihad Di Jalan Alloh", "Jihad Fiy Sabilillah". Yang kewajibannya telah ada semenjak masa karosulan Muhammad sholallohu alayhi wa sallam, dan akan selalu berlaku hingga syahidnya mu'min terakhir, hingga menjelang kiamat.

Rosululloh sholallohu alayhi wa sallam bersabda:

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ

Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi tiada ilah yang haq disembah kecuali Alloh dan Muhammad adalah utusanNya, menegakkan sholat dan menunaikan zakat. [HR. Bukhori (no.25) dan Muslim (no.22) dari jalan Ibnu Umar rodhiyallohu 'anhu, shohih]

لَنْ يَبْرَحَ هَذَا الدِّينُ قَائِمًا يُقَاتِلُ عَلَيْهِ عِصَابَةٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

Din ini akan selalu tegak, karena akan berperang untuknya sekelompok Muslim hingga datang As-Sa'ah (kiamat). [HR. Muslim No.3553, Kitab Imaroh]

لَا تَجِفُّ الْأَرْضُ مِنْ دَمِ الشَّهِيدِ حَتَّى تَبْتَدِرَهُ زَوْجَتَاهُ كَأَنَّهُمَا ظِئْرَانِ أَضَلَّتَا فَصِيلَيْهِمَا فِي بَرَاحٍ مِنْ الْأَرْضِ وَفِي يَدِ كُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا حُلَّةٌ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Tidak akan kering bumi dengan darah seorang syahid sehingga kedua istrinya (bidadari) berlomba-lomba menjemputnya, keduanya seakan-akan perempuan yang menyusui yang kehilangan kedua anak penyusuannya di tanah yang sangat lapang. Dan disetiap tangannya ada pakaian yang lebih baik dari dunia dan seisinya. [HR. Ibnu Majah No.2788]

لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ يَغْفِرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيَأْمَنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ

Orang yang mati syahid mendapatkan enam hal di sisi Alloh: Diampuni dosa-dosanya sejak pertama kali darahnya mengalir, diperlihatkan kedudukannya di Jannah, diselamatkan dari siksa kubur, dibebaskan dari ketakutan yang besar, dihiasi dengan perhiasan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan dapat memberikan syafa'at kepada tujuh puluh orang kerabatnya. [HR. Ibnu Majah No.2789]

Begitu istimewanya para syuhada di sisi Alloh, bahkan dikabarkan dalam kisah asbabun-nuzul (sebab-sebab turunnya) ayat ke 169-170 dari surat Ali Imron, Alloh berbicara langsung dengan mereka tanpa hijab dan dipersilahkan untuk meminta hal yang Alloh sendiri tidak bisa mangabulkannya, lalu mengabadikannya dalam ayat Al-Qur'an.

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ الْحِزَامِيُّ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَرَامِيُّ الْأَنْصَارِيُّ سَمِعْتُ طَلْحَةَ بْنَ خِرَاشٍ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ لَمَّا قُتِلَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ حَرَامٍ يَوْمَ أُحُدٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا جَابِرُ أَلَا أُخْبِرُكَ مَا قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِأَبِيكَ قُلْتُ بَلَى قَالَ مَا كَلَّمَ اللَّهُ أَحَدًا إِلَّا مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ وَكَلَّمَ أَبَاكَ كِفَاحًا فَقَالَ يَا عَبْدِي تَمَنَّ عَلَيَّ أُعْطِكَ قَالَ يَا رَبِّ تُحْيِينِي فَأُقْتَلُ فِيكَ ثَانِيَةً قَالَ إِنَّهُ سَبَقَ مِنِّي أَنَّهُمْ إِلَيْهَا لَا يُرْجَعُونَ قَالَ يَا رَبِّ فَأَبْلِغْ مَنْ وَرَائِي فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَذِهِ الْآيَةَ { وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا } الْآيَةَ كُلَّهَا

Telah menceritakan kepada kami Ibrohim bin Mundzir Al-Hizami, telah menceritakan kepada kami Musa bin Ibrohim Al-Haromi Al-Anshori, aku mendengar Tholhah bin Khirosy, aku mendengar dari Jabir bin Abdulloh, ia berkata; ketika Abdulloh bin Amru bin Harom terbunuh pada perang Uhud, Rosululloh sholallohu 'alayhi wa sallam bersabda: "Wahai Jabir!, Maukah engkau aku beritahu tentang apa yang dikatakan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala kepada ayahmu?" Aku katakan: "Tentu". Rosululloh sholallohu 'alayhi wa sallam bersabda: "Alloh Subhanahu Wa Ta'ala tidak pernah berbicara kepada seorang pun kecuali dari balik hijab, tetapi Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berbicara kepada Ayahmu berhadap-hadapan. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Wahai hambaku, mintalah sesuatu dari-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu', ia berkata; 'Wahai Robb! Hidupkanlah aku kembali, hingga aku terbunuh kembali demi untuk-Mu yang kedua kalinya'. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, 'Hal itu telah berlalu dari-Ku, sesungguhnya mereka tidak dikembalikan'. la berkata: 'Wahai Robb! Sampaikanlah kepada orang-orang setelahku', Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan ayat: Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Alloh itu mati". [HR. Ibnu Majah No. 2790]

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ فِي قَوْلِهِ { وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ } قَالَ أَمَا إِنَّا سَأَلْنَا عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ أَرْوَاحُهُمْ كَطَيْرٍ خُضْرٍ تَسْرَحُ فِي الْجَنَّةِ فِي أَيِّهَا شَاءَتْ ثُمَّ تَأْوِي إِلَى قَنَادِيلَ مُعَلَّقَةٍ بِالْعَرْشِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ اطَّلَعَ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ اطِّلَاعَةً فَيَقُولُ سَلُونِي مَا شِئْتُمْ قَالُوا رَبَّنَا مَاذَا نَسْأَلُكَ وَنَحْنُ نَسْرَحُ فِي الْجَنَّةِ فِي أَيِّهَا شِئْنَا فَلَمَّا رَأَوْا أَنَّهُمْ لَا يُتْرَكُونَ مِنْ أَنْ يَسْأَلُوا قَالُوا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرُدَّ أَرْوَاحَنَا فِي أَجْسَادِنَا إِلَى الدُّنْيَا حَتَّى نُقْتَلَ فِي سَبِيلِكَ فَلَمَّا رَأَى أَنَّهُمْ لَا يَسْأَلُونَ إِلَّا ذَلِكَ تُرِكُوا

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy dari Abdulloh bin Murroh dari Masruq dari Abdulloh mengenai firman Alloh Subhanahu Wa Ta'ala: "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Alloh itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Robbnya dengan mendapat rezeki". la berkata; "Dapatkah kita bertanya tentang hal itu?" Nabi sholallohu 'alayhi wa sallam bersabda: "Ruh-ruh mereka seperti burung hijau yang melebarkan sayapnya di Jannah mana saja yang ia kehendaki, kemudian ia bernaung di atas lentera yang tergantung di Arasy. Di saat mereka seperti itu, Robbmu muncul kepada mereka, Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Mintalah kepadaku apa yang kalian inginkan!' Mereka berkata; 'Robb kami! apa yang akan kami minta kepada-Mu, sementara kami sedang melebarkan sayap di Jannah sesuka hati kami?' Ketika mereka melihat bahwa mereka tidak dibiarkan untuk tidak meminta, maka mereka berkata; 'Kami meminta agar ruh kami dikembalikan kepada jasad kami di dunia, kemudian kami terbunuh kembali di jalan-Mu'. Ketika Alloh Subhanahu Wa Ta'ala melihat bahwa mereka tidak meminta hal lainnya kecuali hal itu, maka mereka ditinggalkan". [HR. Ibnu Majah No. 2791]

و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ وَحُمَيْدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ نَفْسٍ تَمُوتُ لَهَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ يَسُرُّهَا أَنَّهَا تَرْجِعُ إِلَى الدُّنْيَا وَلَا أَنَّ لَهَا الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا إِلَّا الشَّهِيدُ فَإِنَّهُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ فَيُقْتَلَ فِي الدُّنْيَا لِمَا يَرَى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ

Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al-Ahmar dari Syu'bah dari Qotadah dan Humaid dari Anas bin Malik dari Nabi sholallohu 'alayhi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak seorang pun yang meninggal dunia, dan di sisi Alloh ia memiliki kebaikan yang membuatnya bahagia, lalu ia ingin kembali ke dunia selain orang yang mati syahid. Sesungguhnya ia berangan-angan untuk kembali (ke dunia) kemudian terbunuh lagi di dunia karena ia melihat keutamaan mati syahid". [HR. Muslim No. 3488]

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْوَاسِطِيُّ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قِيلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَعْدِلُ الْجِهَادَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ لَا تَسْتَطِيعُونَهُ قَالَ فَأَعَادُوا عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا كُلُّ ذَلِكَ يَقُولُ لَا تَسْتَطِيعُونَهُ وَقَالَ فِي الثَّالِثَةِ مَثَلُ الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ الْقَائِمِ الْقَانِتِ بِآيَاتِ اللَّهِ لَا يَفْتُرُ مِنْ صِيَامٍ وَلَا صَلَاةٍ حَتَّى يَرْجِعَ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَعَالَى

Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami Kholid bin Abdulloh Al-Wasithi dari Suhail bin Abu Sholih dari ayahnya dari Abu Hurairoh dia berkata, Nabi sholallahu 'alayhi wa sallam pernah ditanya, "Amalan apakah yang (pahalanya) sebanding dengan jihad di jalan Alloh Azza wa Jalla?" beliau menjawab, "Kamu tidak akan sanggup melakukannya". Orang itu bertanya lagi sampai dua atau tiga kali. Namun beliau tetap menjawab: "Kamu tidak akan mampu melakukannya". Dan pada kali yang ketiga beliau bersabda: "Perbandingan seorang mujahid fiy sabilillah seperti orang yang berpuasa, mendirikan sholat dengan menjalankan ayat-ayat Alloh dan ia tidak berhenti dari puasa dan sholatnya, sehingga seorang Mujahid di jalan Alloh Ta'ala tersebut pulang dari medan perjuangan". [HR. Muslim No.3490]

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Alloh itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Robbnya dengan mendapat rezeki. [QS. Ali 'Imron/3:169]

No comments:

Post a Comment