Aku Tersesat Lalu Kembali


Renungan muhasabah dikala berkholwat dengan Robb Ar-Rohman Ar-Rohim

Ya Alloh aku tersesat tanpa hidayahMu ...

Aku khawatir, aku merasa paling benar, sehingga merendahkan yang lain.
Aku khawatir, aku lupa bercermin, namun sibuk berprasangka buruk kepada yang lain.
Aku khawatir, egoku menjulang tinggi, hingga merasa paling baik di antara yang lain.
Aku khawatir, hatiku kian mengeras dan sulit menerima nasehat, namun sangat pandai menasihati.
Aku khawatir, ilmuku akan membuatku menjadi sombong memandang yang berbeda denganku.
Aku khawatir, lidahku lincah mengucapkan aib, namun lupa dengan aibku yang menggunung dan tak sanggup kubenahi.
Aku khawatir, aku hanya hebat dalam berkata, namun buruk dalam bertindak.
Aku khawatir, aku hanya pintar dalam berda'wah, namun sulit untuk tho'at.
Aku khawatir, aku hanya cerdas dalam mengkritik, namun lemah dalam mengoreksi diri sendiri.
Aku khawatir, aku membenci dosa orang lain, namun saat aku sendiri berdosa, aku enggan membencinya.
Aku khawatir, aku terus menyalahkan orang lain, tetapi tak pernah meminta maaf atas salah-salahku sendiri.

Di masa sekarang ini fitan merebak di mana-mana.
Para ruwaybidhoh telah mendapatkan kursinya.
Para ulama su' berkibar dengan peci, sorban dan gamisnya.
Para penguasa makin zholim dengan sistem hukum kekufurannya.
Para ikhwan saling mencela bahkan menjatuhkan saudaranya.
Para da'i telah menda'wahkan jalan menuju neraka.
Dan mereka semua bangga melakukannya.

Ketika kutentang, aku sadar tentanganku ternyata memperkeruh fitnah.
Ketika kubendung, remuk tubuh dan jiwaku menahan derasnya arus fitnah.
Ketika kulepaskan, justru mereka makin merusak ummat RosulMu dengan ajaran-ajaran rusaknya.
Lalu kusadari ini semua adalah kehendakMu, masa-masa fitan bagai kepingan malam.

Duhai Alloh, aku tersesat, dan akupun menemukan jalan lurus kembali.
Duhai Alloh, aku jauh dari rohmatMu, dan akupun mendekat kembali.
Duhai Alloh, ampuni aku karena aku ini hanyalah Bani Adam.

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

"Sesungguhnya Bani Adam adalah pendosa, dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertawbat" (HR. Ibnu Majah)

Berkata Imam Syafi'i رحمه الله:

من أحبَّ أن يفتحَ اللهُ قلبه ويرزقه العـلمَ فعليه بالخلوة وقلة الأكل وترك مخالطة السفهاء وبعض أهل العلم الذين ليس معهم إنصاف ولا أدب

Siapa yang menyukai Alloh untuk dibukakan hatinya dan dikaruniakan kepadanya ilmu hendaklah ia: Menyepikan dirinya, Sedikit makan, dan meninggalkan bergaul dengan orang-orang bodoh dan sebagian ahli ilmu yang tidak memiliki sikap inshaf dan adab.

(Bustanul arifin 1/53, An-Nawawi)

No comments:

Post a Comment