Syahidnya Sang Komandan
Sebagaimana Alloh ta'ala berfirman: "Diantara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Alloh. Dan diantara mereka ada yang gugur, dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah (janjinya)." (Qs. Al-Ahzab: 23).
Ikhwan anshor Daulah Islam di Nusantara kembali berduka setelah salah seorang komandannya dipastikan telah gugur dalam pertempuran melawan tentara penjaga berhala. Beliau adalah Abu Wardah Rohimahulloh komandan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Ia telah menyusul Abu Autad (Daeng Koro) rohimahulloh yang telah mendahuluinya gugur dalam pertempuran yang heroik di daerah Parigi Mutong. Mereka berdua telah menunaikan janjinya kepada Alloh untuk terus bertempur hingga tetes darah yang terakhir. Mereka adalah laki-laki yang jujur, demikian kami menyangkanya, dan cukuplah Alloh sebagai penghisab.
Abu Wardah Rohimahulloh mujahid yang paling dicari thoghut Indonesia akhirnya gugur pada 12 syawal 1437H di desa Tamborana, Poso. Beliau gugur setelah selama empat tahun lebih memimpin gerilya para mujahidin melawan thoghut di dalam hutan Poso. Tidak sedikit kerugian yang telah ditimpakan oleh Abu Wardah rohimahulloh kepada thoghut negeri ini selama empat tahun memimpin jihad di hutan Poso.
Dan kini Abu Wardah Rohimahulloh telah gugur menepati janjinya, namun jihad belumlah usai di negeri ini. Keangkara-murkaan thoghut dalam menindas para muwahhidin belum berhenti di negeri ini. Umat ini menantikan kehadiran para laki-laki jujur yang berjiwa kesatria yang bisa menjadi pelipur lara dan penyejuk mata bagi umat ini. Yaitu, mereka yang rela menceraikan dunia dan siap mengorbankan jiwanya untuk membela kehormatan dien dan umat ini. Mereka adalah para lelaki yang lahir dari buah dakwah tauhid yang menjadikan jihad sebagai jalan perjuangan dan mari syahid sebagai cita-cita tertingginya.
SUNGGUH UMAT INI TIDAK MEMERLUKAN PARA LELAKI YANG BERTERIAK JIHAD DALAM DUNIA MAYA NAMUN IA TIDAK HADIR DALAM JIHAD DI DUNIA NYATA. Satu laki-laki seperti Abu Wardah Rohimahulloh lebih ditakuti oleh musuh Alloh daripada seribu laki-laki berjenggot dengan celana cingkrang namun mereka meninggalkan jihad. Maka sekaranglah saatnya para Ikhwan Anshor Daulah Islam untuk tampil menjadi laki-laki jujur dalam kancah jihad di negeri ini. Sungguh kita tengah memasuki era kemenangan dan kejayaan, maka tampillah menjadi pemain dan jangan puas menjadi penonton.
Wahai para lelaki, bangkitlah kalian mengikuti jejak Abu Wardah Rohimahulloh! Dan para muwahid mujahid pendahulunya seperti Imam Samudra, juga bahkan Imam Kartosuwiryo.
Selamat jalan sahabat, selamat jalan Komandan, selamat jalan Ya Rohimahulloh!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment